Istriku Mendadak Jadi Malas Sampai Rumah pun Tak Mau Bersihkan, Namun Setelah Bercerai, Aku Tahu “Alasannya” dan Langsung Menyesal!
Saya dan istriku sudah menikah selama 5 th., kami sama-sama menyukai serta hubungan kami begitu baik. Saya juga begitu menghargai dia. Sejak menikah, dia masih begitu rajin bekerja, sampai ia hamil serta melahirkan. Saya selalu lihat hal ini serta menyimpannya dalam hati. Saya tahu dia begitu berjuang untuk keluarga. Kami juga jarang bertengkar, biasanya kita selalu saling mengalah, jadi jalinan kami selalu baik.
Sesudah anakku lahir, istriku berhenti kerja, namun mamaku senantiasa ngomel hingga akhirnya jalinan mama dan istriku jadi tidak baik, saya ada di tengah-tengah. Yang satu mamaku, yang satu istriku, saya juga jadi serba salah. Lantaran hal inilah akhirnya saya serta istri pindah rumah serta berpisah dengan ibu. Tapi nyatanya masalahnya belum juga usai.
Saya tidak tahu karena alasan apa, namun istriku makin lama makin malas, bahkan juga tidak mau lagi memasak, anakku juga tidak di beri makan yang baik, mamaku senantiasa ngomel bakal hal ini, namun saya juga cuman bisa bersabar saja. Saya telah membicarakan hal ini sama istriku, jawaban dia juga begitu tenang. Dia bilang, bila gitu anda bisa pulang jagalah anak, saya yang pergi kerja.
Saya tidak tahu harus menjawab apa, sejak tahun lalu kami mulai bertengkar, mertuaku terasa saya menyiksa anak mereka, padahal berbeda sekali. Namun kadang cuma hal kecil saja, mertuaku jadi membesar-besarkan.
Tahun lalu bulan Mei aku pergi dinas hingga bulan Agustus. Selama dinas, saya tak pernah pulang, istriku juga jarang meneleponku. Paling dia cuma telephone 2-3 kali itupun bila ada kebutuhan minta uang. Seringnya saya yang telephone ke rumah, namun saya juga terasa ini tidaklah hal besar.
Sampai waktu saya pulang dinas, saya menemukan rumahku berantakan serta saya segera tanya istriku mengapa dia bikin rumah jadi demikian kotor serta berantakan. Dia tak menjawab, namun wajahnya kelihatan begitu capek. Hingga akhirnya kami bertengkar hebat dan bercerai. Dia segera menyerahkan anak kami padaku serta katakan bila dia ingin melakukan hidup yang tenang.
Kami bercerai dengan sangat cepat bahkan keluargakupun tidak paham. Mulai sejak menikah hidupku tak bahagia, saya kerap merindukan istriku. Hingga bln. Maret kemarin, saya terima telephone dari sahabat istriku yang mengatakan bila bekas istriku masuk rumah sakit. Saya segera pergi melihatnya, saat dia melihatku, dia segera menangis. Saya baru tahu bila mulai sejak melahirkan istriku nyatanya terkena penyakit pasca persalinan. Pinggangnya selalu sakit, namun sampai kini dia tak pernah memberitahu saya. Sahabatnya bercerita bila istriku selalu cemas karena ekonomi keluarga semuanya yaitu tanggunganku, jadi dia tidak ingin membebani, namun dia tak dapat lagi lakukan perkerjaan berat.
Sesudah mendengar hal semacam ini, saya begitu menyesal, saya ingin temaninya serta menjaganya seumur hidupku. Saya begitu terasa bersalah dikarenakan hal tersebut.
Setelah saya memosting narasi ini di internet, banyak netizen lain yang menasihati saya untuk melindungi istriku dengan sebaik-baiknya.
Kadang-kadang cinta itu tidaklah apa yang terlihat saja, namun ada banyak beberapa hal kecil yang lain yang butuh di perhatikan, sama dengan jalinan suami istri. Saya ingin belajar untuk menjaga istriku seumur hidupku.
Sesudah anakku lahir, istriku berhenti kerja, namun mamaku senantiasa ngomel hingga akhirnya jalinan mama dan istriku jadi tidak baik, saya ada di tengah-tengah. Yang satu mamaku, yang satu istriku, saya juga jadi serba salah. Lantaran hal inilah akhirnya saya serta istri pindah rumah serta berpisah dengan ibu. Tapi nyatanya masalahnya belum juga usai.
Saya tidak tahu karena alasan apa, namun istriku makin lama makin malas, bahkan juga tidak mau lagi memasak, anakku juga tidak di beri makan yang baik, mamaku senantiasa ngomel bakal hal ini, namun saya juga cuman bisa bersabar saja. Saya telah membicarakan hal ini sama istriku, jawaban dia juga begitu tenang. Dia bilang, bila gitu anda bisa pulang jagalah anak, saya yang pergi kerja.
Saya tidak tahu harus menjawab apa, sejak tahun lalu kami mulai bertengkar, mertuaku terasa saya menyiksa anak mereka, padahal berbeda sekali. Namun kadang cuma hal kecil saja, mertuaku jadi membesar-besarkan.
Tahun lalu bulan Mei aku pergi dinas hingga bulan Agustus. Selama dinas, saya tak pernah pulang, istriku juga jarang meneleponku. Paling dia cuma telephone 2-3 kali itupun bila ada kebutuhan minta uang. Seringnya saya yang telephone ke rumah, namun saya juga terasa ini tidaklah hal besar.
Sampai waktu saya pulang dinas, saya menemukan rumahku berantakan serta saya segera tanya istriku mengapa dia bikin rumah jadi demikian kotor serta berantakan. Dia tak menjawab, namun wajahnya kelihatan begitu capek. Hingga akhirnya kami bertengkar hebat dan bercerai. Dia segera menyerahkan anak kami padaku serta katakan bila dia ingin melakukan hidup yang tenang.
Kami bercerai dengan sangat cepat bahkan keluargakupun tidak paham. Mulai sejak menikah hidupku tak bahagia, saya kerap merindukan istriku. Hingga bln. Maret kemarin, saya terima telephone dari sahabat istriku yang mengatakan bila bekas istriku masuk rumah sakit. Saya segera pergi melihatnya, saat dia melihatku, dia segera menangis. Saya baru tahu bila mulai sejak melahirkan istriku nyatanya terkena penyakit pasca persalinan. Pinggangnya selalu sakit, namun sampai kini dia tak pernah memberitahu saya. Sahabatnya bercerita bila istriku selalu cemas karena ekonomi keluarga semuanya yaitu tanggunganku, jadi dia tidak ingin membebani, namun dia tak dapat lagi lakukan perkerjaan berat.
Sesudah mendengar hal semacam ini, saya begitu menyesal, saya ingin temaninya serta menjaganya seumur hidupku. Saya begitu terasa bersalah dikarenakan hal tersebut.
Setelah saya memosting narasi ini di internet, banyak netizen lain yang menasihati saya untuk melindungi istriku dengan sebaik-baiknya.
Kadang-kadang cinta itu tidaklah apa yang terlihat saja, namun ada banyak beberapa hal kecil yang lain yang butuh di perhatikan, sama dengan jalinan suami istri. Saya ingin belajar untuk menjaga istriku seumur hidupku.
Istriku Mendadak Jadi Malas Sampai Rumah pun Tak Mau Bersihkan, Namun Setelah Bercerai, Aku Tahu “Alasannya” dan Langsung Menyesal!
Reviewed by Unknown
on
17.22
Rating:

Tidak ada komentar