SUBHANALLAH.....!!!! Wanita Ini Masuk Islam Setelah Membaca Al Qur’an Dalam Bahasa Jepang dan Tidak Bisa Berhenti Menangis Lalu Tiba-tiba…
Nur Arisa Maryam, Muslim Jepang yang baru, berumur 23 th., lahir di Tokyo. Dia belajar bhs Malaysia. Setahun lalu, ia mendengar banyak kalimat yang dia tak dapat tahu. lalu ia mengerti kalau kata-kata ini terkait dengan Islam (kalimat bhs Arab), hingga dia mengambil kursus Islam.
Rekan Malaysia dia mengundangnya ke Tokyo Camii serta berikan Hijab nya. Nur menyampaikan :
Saya pergi kesana untuk lihat shalat mereka. Saya fikir saya ketahui beberapa hal mengenai Islam lantaran saya pelajarinya sepanjang 2 th. di kampus namun saya betul-betul terperanjat saat saya lihat Muslim berdoa di masjid.
Saya tidak paham kenapa mereka berdoa 5 kali dalam satu hari serta bagaimana untuk berdoa. Ya itu lantaran mereka yaitu Muslim serta itu untuk Allah namun … saya tak dapat tahu kenapa mereka INGIN mengerjakannya. Serta Ini yaitu pertama kalinya saya kenakan jilbab lantaran rekan-rekan Melayu saya memberinya pada saya.
Saya begitu suka serta terasa bernilai. Saya menyukai kenakan pakaian style seksi, saya mendadak menginginkan tutup diri lagi kemudian … mesti dihormati serta di kenal lantaran siapa saya didalam.
Pada bln. Januari 2015, Nur Arisa menyebutkan syahadat (Kesaksian Iman) di Tokyo Camii. Alhamdulillah.
Dia berkata : Sesudah membaca Al-Quran dalam bhs Jepang, saya tak dapat berhenti menangis serta mendadak terasa hidayah (Tuntunan). Ketika itu, saya tidak paham bagaimana membaca syahadat dengan cara resmi.
Saya pergi ke masjid tanpa ada ajukan pertanyaan apakah saya dapat membaca syahadat hari ini atau tak, namun kebanyakan orang di masjid menyongsong saya dengan suka hati.
Kian lebih 10 saudara Malaysia datang untuk jadi saksi saya. Masya Allah … dari saat ini saya jadi Nur Arisa Maryam.
Saya tak dapat berhenti air mataku jatuh. Kemudian, saya mempunyai peluang untuk lakukan shalat Isya ‘sebagai Muslim serta bikin Do’a di masjid untuk pertama kalinya dalam kehidupan saya yang baru.
(sumber)
Wawancara dengan Nur Arisa diterbitkan oleh HuffPost Jepang pada 16 Agustus 2016. Ini yaitu sisi dari pertanyaan :
– Bagaimana Anda jadi seseorang Muslim?
– Saya memeluk Islam pada 17 Januari th. lantas. Sebelumnya itu saya beberapa sangsi untuk jadi Muslim lantaran keluarga saya serta pekerjaan. Namun, saat saya membaca Al-Qur’an dengan terjemahan bhs Jepang, saya miliki semuanya jawaban yang saya perlukan, jadi saya yakin pada Islam. “Tidak ada argumen tidak untuk jadi seseorang Muslim”.
– Bagaimana reaksi keluarga Anda?
– Ibu saya pernah kaget, namun dengan saat dia menerimanya.
– Bagaimana Anda jadi seseorang Muslim?
– Saya memeluk Islam pada 17 Januari th. lantas. Sebelumnya itu saya beberapa sangsi untuk jadi Muslim lantaran keluarga saya serta pekerjaan. Namun, saat saya membaca Al-Qur’an denganterjemahan bhs Jepang, saya miliki semuanya jawaban yang saya perlukan, jadi saya yakin pada Islam. Tak ada argumen tidak untuk jadi seseorang Muslim.
– Apa yang diimpikan hari esok Anda?
– Pertolongan anak yang kurang mujur untuk memperoleh pengetahuan buang Internet tanpa ada butuh pergi ke luar negeri.
Rekan Malaysia dia mengundangnya ke Tokyo Camii serta berikan Hijab nya. Nur menyampaikan :
Saya pergi kesana untuk lihat shalat mereka. Saya fikir saya ketahui beberapa hal mengenai Islam lantaran saya pelajarinya sepanjang 2 th. di kampus namun saya betul-betul terperanjat saat saya lihat Muslim berdoa di masjid.
Saya tidak paham kenapa mereka berdoa 5 kali dalam satu hari serta bagaimana untuk berdoa. Ya itu lantaran mereka yaitu Muslim serta itu untuk Allah namun … saya tak dapat tahu kenapa mereka INGIN mengerjakannya. Serta Ini yaitu pertama kalinya saya kenakan jilbab lantaran rekan-rekan Melayu saya memberinya pada saya.
Saya begitu suka serta terasa bernilai. Saya menyukai kenakan pakaian style seksi, saya mendadak menginginkan tutup diri lagi kemudian … mesti dihormati serta di kenal lantaran siapa saya didalam.
Pada bln. Januari 2015, Nur Arisa menyebutkan syahadat (Kesaksian Iman) di Tokyo Camii. Alhamdulillah.
Dia berkata : Sesudah membaca Al-Quran dalam bhs Jepang, saya tak dapat berhenti menangis serta mendadak terasa hidayah (Tuntunan). Ketika itu, saya tidak paham bagaimana membaca syahadat dengan cara resmi.
Saya pergi ke masjid tanpa ada ajukan pertanyaan apakah saya dapat membaca syahadat hari ini atau tak, namun kebanyakan orang di masjid menyongsong saya dengan suka hati.
Kian lebih 10 saudara Malaysia datang untuk jadi saksi saya. Masya Allah … dari saat ini saya jadi Nur Arisa Maryam.
Saya tak dapat berhenti air mataku jatuh. Kemudian, saya mempunyai peluang untuk lakukan shalat Isya ‘sebagai Muslim serta bikin Do’a di masjid untuk pertama kalinya dalam kehidupan saya yang baru.
(sumber)
Wawancara dengan Nur Arisa diterbitkan oleh HuffPost Jepang pada 16 Agustus 2016. Ini yaitu sisi dari pertanyaan :
– Bagaimana Anda jadi seseorang Muslim?
– Saya memeluk Islam pada 17 Januari th. lantas. Sebelumnya itu saya beberapa sangsi untuk jadi Muslim lantaran keluarga saya serta pekerjaan. Namun, saat saya membaca Al-Qur’an dengan terjemahan bhs Jepang, saya miliki semuanya jawaban yang saya perlukan, jadi saya yakin pada Islam. “Tidak ada argumen tidak untuk jadi seseorang Muslim”.
– Bagaimana reaksi keluarga Anda?
– Ibu saya pernah kaget, namun dengan saat dia menerimanya.
– Bagaimana Anda jadi seseorang Muslim?
– Saya memeluk Islam pada 17 Januari th. lantas. Sebelumnya itu saya beberapa sangsi untuk jadi Muslim lantaran keluarga saya serta pekerjaan. Namun, saat saya membaca Al-Qur’an denganterjemahan bhs Jepang, saya miliki semuanya jawaban yang saya perlukan, jadi saya yakin pada Islam. Tak ada argumen tidak untuk jadi seseorang Muslim.
– Apa yang diimpikan hari esok Anda?
– Pertolongan anak yang kurang mujur untuk memperoleh pengetahuan buang Internet tanpa ada butuh pergi ke luar negeri.
SUBHANALLAH.....!!!! Wanita Ini Masuk Islam Setelah Membaca Al Qur’an Dalam Bahasa Jepang dan Tidak Bisa Berhenti Menangis Lalu Tiba-tiba…
Reviewed by Unknown
on
17.16
Rating:
Reviewed by Unknown
on
17.16
Rating:
Tidak ada komentar